Filosofi Pendidikan Departemen Sejarah
Filosofi Pendidikan
Departemen Sejarah mengadopsi filosofi pendidikan dalam kerangka kebijakan Pendidikan Tinggi Nasional yang menyesuaikan dengan persyaratan khusus dalam bidang sejarah. Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Tinggi No. 12 tahun 2012, maka Universitas Hasanuddin menerapkan Student-Centred Education (SCE) sebagai perspektif filosofis dalam menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan tinggi. Filosofi pendidikan ini kemudian diterjemahkan menjadi Student-Centred Approach (SCA); sebuah strategi pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat proses belajar. Sehingga, bentuk pembelajaran yang dilaksanakan dapat diasumsikan berpola pada ”Pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa” (Student Centred Learning). Dengan begitu, Departemen Sejarah berusaha untuk membuat mahasiswa “secara aktif mengembangkan potensi mereka”.
“Berpikir Sejarah” (Historical Thinking) merupakan filosofi pendidikan yang diterapkan oleh Departemen Sejarah, dimana penyelenggaraan pendidikan bagi mahasiswa lebih ditekankan kepada pengembangan kompetensi kognitif dan keterampilan kesejarahan. Sehingga, dari proses pendidikan ini dapat memberikan kemampuan bagi para lulusannya untuk melacak sumber-sumber sejarah dan memverifikasinya secara kritis, menganalisis kemudian akhirnya Menyusun dan mengkomunikasikan narasi-narasi sejarah atas dasar proses ini dalam berbagai bentuk tulisan, gambar, film dan lainnya. Sejalan dengan filosofi pendidikan Universitas Hasanuddin, maka Departemen Sejarah mendorong mahasiswa agar menjadi “active learners” yang tidak hanya dapat menguasai bidang ilmunya, namun juga dapat mengembangkan semangat belajar sepanjang hayat (life-long learning). Dalam menjalankan pembelajaran, Departemen Sejarah menerapkan metode pembelajaran Blended Learning, yaitu menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dan daring. Dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan media pembelajaran daring yang telah disiapkan oleh Universitas Hasanuddin, yaitu Sistem Kelola Pembelajaran (SIKOLA). Sistem ini dapat diakses oleh seluruh Dosen dan mahasiswa Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin.
Pengembangan Keilmuan
Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin sangat relevan dalam bidang pengembangan keilmuan sejarah di Indonesia, dengan memperhatikan beberapa aspek yang disesuaikan dengan standar pendidikan tinggi. Sebagai suatu bidang ilmu, sejarah mempelajari berbagai hal, seperti perubahan struktur masyarakat, gerakan-gerakan sosial, ekonomi, tokoh, wilayah tertentu, dan lain-lain, sesuai dengan makna temporal yang dikandung oleh setiap zaman. Departemen Sejarah Universitas Hasanuddin mengarahkan fokus pengkajiannya pada “Sejarah Maritim.” Selain itu, Departemen Sejarah juga mengkaji beberapa tema-tema tertentu dalam sejarah, yang disesuaikan dengan kondisi keilmuan sejarah di Indonesia dewasa ini, seperti Sejarah Perkotaan (terutama Kota-Kota Pantai/Pesisir), Sejarah Agraria, Kajian Gender, Sejarah Lokal, Sejarah Kewilayahan, Geografi Sejarah, Sejarah Ekonomi, Metode Sejarah, Pengembangan Penulisan Sejarah di Indonesia, dan lain-lain.
Pengembangan sistem pendidikan tinggi pada bidang sejarah ditujukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia berpendidikan tinggi yang mampu mengikuti proses perkembangan nilai-nilai peradaban bangsanya. Pengembangan sistem pendidikan tinggi juga dimaksudkan untuk mampu melakukan berbagai riset dalam bidang kesejarahan guna menjawab berbagai permasalahan sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain seiring dengan semakin berkembangnya bidang keilmuan lainnya.
Karakteristik Departemen Sejarah
Pengembangan keilmuan sejarah dalam bidang kajian Sejarah Maritim di Kawasan Timur Indonesia menjadi karakteristik utama dari Departemen Sejarah, Universitas Hasanuddin. Potensi tinggalan sejarah dan budaya maritim yang melimpah ruah di wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Kawasan Timur Indonesia, menjadi salah satu faktor utama yang menjadikan kemaritiman sebagai karakteristik Departemen Sejarah Universitas Hasanuddin yang membedakannya dengan Departemen Sejarah lainnya di Indonesia. Sehingga, Departemen Sejarah, Universitas Hasanuddin, dapat menggali potensi dan sumber lokal yang terabaikan selama ini, khususnya mengenai penelitian Sejarah Maritim dan Kawasan Timur Indonesia. Pengembangan kajian kemaritiman dan kewilayahan di Indonesia oleh Departemen Sejarah menjadi bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk membangun kembali kejayaan “Dunia Maritim Indonesia” yang dikemas dalam “Poros Maritim Dunia.”
Statistika Departemen Sejarah
- Tahun Berdiri: 1964
- Jumlah Dosen (Dosen Tetap dan Dosen dengan Perjanjian Kerja): 12
- Jumlah Mahasiswa: 172 orang (Laki-laki: 84, Perempuan: 88)
- Jumlah Alumni/Lulusan: 1374