Penyusunan Kurikulum Ilmu Sejarah dilakukan dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu Sejarah, kebutuhan stake holder, standard keilmuan pemerintah selaku penyandang dana Program Studi, dan manfaat sejarah sebagai ilmu dan pengetahuan. Berdasarkan rapat Jurusan maka diselenggarakan seminar pada 13 September 2014 di Hotel Kenari, Makassar, dengan mendatangkan stake holder, alumni dan anggota Masyarakat Sejarawan Indonesia Sulawesi Selatan. Sebagai narasumber dihadirkan sejarawan Nasional terkemuka di Indonesia, yakni Prof. Dr. Bambang Purwanto Wakil Dekan I, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Haryono, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Negeri Malang, dan Dr. Erwiza Erman ketua Devisi Ilmu Sosial dan Ekonomi, sekarang Professor bidang research Sejarah Lokal dan Global, di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Selain itu, pakar sejarah maritim Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin Dr. Edward L. Poelinggomang dan Prof. Dr. Abd Rasyid Asba, juga tampil sebagai pembicara. Di kalangan stake holder yang hadir adalah staf peneliti Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, Perwakilan Arsip Nasional, Propinsi Sulawesi Selatan, di Makassar, Balai Cagar Budaya Sulawesi Selatan di Makassar, dan beberap perguruan tinggi di Makassar antara lain dari Universitas Islam Negei Makassar, Universitas Negeri Makassar, Universitas Veteran Makassar, dan para guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama, yang umumnya adalah alumni Jurusan Sejarah Unhas.

Kurikulum yang saat itu digunakan di Departemen Sejarah disusun pada 2014 dan mulai diberlakukan pada 2015. Penyusunan kurikulum pada saat itu berdasarkan tracer study pertemuan antara departemen dengan para alumni Jurusan Ilmu Sejarah.